Kamis, 10 Mei 2012

Tangkuban Perahu Bilingual



Berdasarkan legenda tersebut, diceritakan bahwa Raja SUNGGING PERBANGKARA pergi berburu. Di tengah hutan Sang Raja membuang air seni yang tertampung dalam daun “CARIANG” (keladi hutan). Seekor babi hutan betina bernama WAYUNGYANG yang tengah bertapa ingin menjadi manusia meminum air seni tadi. Wayungyang hamil dan melahirkan seorang bayi cantik. Bayi cantik itu dibawa ke keraton oleh ayahnya dan diberi nama DAYANG SUMBI alias RARASATI. Banyak para raja yang meminangnya, tetapi seorang pun tidak ada yang diterima. Akhirnya para raja saling berperang di antara sesamanya. Dayang Sumbi pun atas permitaannya sendiri mengasingkan diri di sebuah bukit ditemani seekor anjing jantan yaitu si TUMANG. Ketika sedang asyik bertenun, TOROPONG (torak) yang tengah digunakan bertenun kain terjatuh ke bawah. Dayang Sumbi karena merasa malas, terlontar ucapan tanpa dipikir dulu, dia berjanji siapa pun yang mengambilkan torak yang terjatuh bila berjenis kelamin laki-laki, akan dijadikan suaminya. Si Tumang mengambilkan torak dan diberikan kepada Dayang Sumbi. Dayang Sumbi akhirnya melahirkan bayi laki-laki diberi nama SANGKURIANG.
Ketika Sangkuriang berburu di dalam hutan disuruhnya si Tumang untuk mengejar babi betina Wayungyang. Karena si Tumang tidak menurut, lalu dibunuhnya. Hati si Tumang oleh Sangkuriang diberikan kepada Dayang Sumbi, lalu dimasak dan dimakannya. Setelah Dayang Sumbi mengetahui bahwa yang dimakannya adalah hati si Tumang, kemarahannya pun memuncak serta merta KEPALA Sangkuriang dipukul dengan senduk yang terbuat dari tempurung kelapa sehingga luka.
Sangkuriang pergi mengembara mengelilingi dunia. Setelah sekian lama berjalan ke arah TIMUR akhirnya sampailah di arah BARAT lagi dan tanpa sadar telah tiba kembali di tempat Dayang Sumbi, tempat ibunya berada. Sangkuriang tidak mengenal bahwa putri cantik yang ditemukannya adalah Dayang Sumbi – ibunya. Terjalinlah kisah kasih di antara kedua insan itu. Tanpa sengaja Dayang Sumbi mengetahui bahwa Sangkuriang adalah puteranya, dengan tanda luka di kepalanya. Walau demikian Sangkuriang tetap memaksa untuk menikahinya. Dayang Sumbi meminta agar Sangkuriang membuatkan PERAHU dan TALAGA (danau) dalam waktu semalam dengan membendung sungai CITARUM. Sangkuriang menyanggupinya.
Maka dibuatlah PERAHU dari sebuah pohon yang tumbuh di arah TIMUR, tunggul/pokok pohon itu berubah menjadi gunung BUKIT TUNGGUL. Rantingnya ditumpukkan di sebelah BARAT dan mejadi Gunung BURANGRANG. Dengan bantuan para GURIANG, bendungan pun hampir selesai dikerjakan. Tetapi Dayang Sumbi bermohon kepada Sang Hyang Tunggal agar maksud Sangkuriang tidak terwujud. Dayang Sumbi menebarkan irisan BOEH RARANG (kain putih hasil tenunannya), ketika itu pula fajar pun merekah di ufuk timur. Sangkuriang menjadi gusar, dipuncak kemarahannya, bendungan yang berada di SANGHYANG TIKORO dijebolnya, sumbat aliran sungai Citarum dilemparkannya ke arah timur dan menjelma menjadi Gunung MANGLAYANG. Air Talaga Bandung pun menjadi surut kembali. Perahu yang dikerjakan dengan bersusah payah ditendangnya ke arah utara dan berubah wujud menjadi GUNUNG TANGKUBANPARAHU.
Sangkuriang terus mengejar Dayang Sumbi yang mendadak menghilang di GUNUNG PUTRI dan berubah menjadi setangkai BUNGA JAKSI. Adapun Sangkuriang setelah sampai di sebuah tempat yang disebut dengan UJUNGBERUNG akhirnya menghilang ke alam gaib (Ngahiyang).






thousands of years ago, we are told that the King went hunting PERBANGKARA decoration. In the middle of the woods of the King throwing urine collected in the leaves "CARIANG" (taro forest). A female pig named WAYUNGYANG the middle of an ascetic to become a man had to drink urine. Wayungyang pregnant and gave birth to a beautiful baby. Beautiful baby was taken to the palace by his father and named Dayang Sumbi RARASATI alias. Many of the kings who ask for her hand, but no one had received. Finally the king of warring among themselves. Dayang Sumbi permitaannya own any of exile in the hill accompanied by a male dog is the pack. As I was engrossed in weaving, TOROPONG (piston) which was used to weave cloth fell to the bottom. Dayang Sumbi for being lazy, escaped without a second thought before speech, he promised that anyone who fell when fetching piston-sex male, would become her husband. Tumang the piston and get given to Dayang Sumbi. Dayang Sumbi finally gave birth to a baby boy named SANGKURIANG.

When Sangkuriang hunting in the woods and sent the Tumang to pursue Wayungyang gilts. Because the Tumang not obeyed, and executed. Heart of the Tumang by Sangkuriang given to Dayang Sumbi, then cooked and eaten. After Dayang Sumbi know that he had eaten the heart of the Tumang, his anger was heightened immediately hit with a Senduk Sangkuriang HEAD made from coconut shell so that the wounds.

Sangkuriang go wandering around the world. After a long walk toward EAST WEST finally arrived in another direction and unknowingly had arrived back at the Dayang Sumbi, where her mother was. Sangkuriang not recognize that the discovery of the beautiful princess who is Dayang Sumbi - his mother. Terjalinlah love story between two beings that. Dayang accidentally Sangkuriang Sumbi know that is his son, with a head wound. Yet still forced to marry her Sangkuriang. Dayang Sumbi requested that Sangkuriang make boats and Talaga (lake) in one night with the Citarum river dam. Sangkuriang menyanggupinya.

Hence made the boat from a tree that grows in the direction EAST, stump / principal tree stump turned into a mountain HILL. Branches stacked next to form the Mountain West and Burangrang. With the help of GURIANG, the dam was almost completed. But Dayang Sumbi beg to Sang Hyang Tunggal Sangkuriang intention not to materialize. Dayang Sumbi BOEH RARANG spread slices (white cloth weaving results), when it was also the dawn broke on the eastern horizon. Sangkuriang became upset, dipuncak anger, the dam is located in Sanghyang TIKORO dijebolnya, plugs tossed Citarum river basin to the east and transformed into Mount MANGLAYANG. Talaga water becomes retroactive back to Bandung. Working with boats struggled kicked to the north and changed into Mount Tangkubanparahu.

Dayang Sumbi Sangkuriang continue pursuing a sudden disappeared and turned into a MOUNTAIN PRINCESS FLOWER JAKSI sprig. The Sangkuriang after arriving at a place called UJUNGBERUNG finally disappearing

Tidak ada komentar:

Posting Komentar